Pendorong Utama Persaingan Teknologi: China vs AS vs Intel vs AMD

Purwanti

Intel and AMD navigate China's push for domestic technology

Pendorong utama dalam Persaingan Teknologi antara China, AS, Intel, dan AMD memperlihatkan dinamika kompleks antara empat kekuatan utama dalam industri teknologi global saat ini. China dengan inisiatifnya, AS dengan responsnya, Intel dengan ekspansinya, dan AMD dengan strategi responsifnya, menggambarkan persaingan yang semakin intens dalam menguasai pasar teknologi. Analisis komprehensif tentang perkembangan terkini dari ketiga negara dan dua perusahaan teknologi ternama ini menjadi kunci dalam memahami arah persaingan teknologi yang semakin ketat.

 A computer chip with the flag of China on it, symbolizing the Chinese government's push to use domestic processors in its computers.

Inisiatif China untuk Mandiri Secara Teknologi

China telah mengambil langkah strategis dalam persaingan teknologi dengan AS, Intel, dan AMD dengan menerapkan kebijakan untuk menggantikan prosesor AS dalam komputer dan server pemerintah. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Beijing untuk memajukan inovasi teknologi dalam negeri yang dikenal sebagai ‘xinchuang’ atau inovasi aplikasi TI.

Aturan pengadaan baru mengharuskan lembaga pemerintah dan organisasi partai di China untuk lebih memprioritaskan teknologi ‘aman dan dapat dipercaya’ yang diproduksi dalam negeri, terutama dalam pembelian prosesor dan sistem operasi. Pusat Evaluasi Keamanan Teknologi Informasi China juga mengidentifikasi teknologi ‘aman dan dapat dipercaya’ yang berasal secara eksklusif dari sumber-sumber China, termasuk prosesor dari Huawei dan Phytium.

Selain itu, transisi menuju teknologi dalam negeri tidak hanya berdampak pada sektor pemerintah, tetapi perusahaan milik negara juga telah diperintahkan untuk berpindah ke penyedia layanan lokal mulai tahun 2027. Langkah ini menunjukkan komitmen China untuk mandiri secara teknologi dan mengurangi ketergantungan pada produk teknologi asing, menciptakan persaingan yang menarik dalam dunia teknologi global.

 An image of Intel and AMD executives at a meeting discussing China sanctions, with AMD CEO Lisa Su in the center, Intel CEO Pat Gelsinger to the right, and Micron CEO Sanjay Mehrotra to the left.

Tindakan Balasan AS dan Dampaknya pada Intel dan AMD

AS menegakkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan China, mendorong legislasi untuk meningkatkan produksi teknologi dalam negeri, dan membatasi ekspor chip canggih ke China. Dampaknya, Intel dan AMD merasakan tekanan finansial signifikan akibat penjualan yang substansial di China.

Persetujuan produk Intel dan AMD di China akan memerlukan dokumentasi R&D terperinci dan bukti pengembangan lokal yang signifikan. Kementerian Keuangan dan provinsi di China memastikan kepatuhan terhadap pedoman baru ini, menandai arah menuju teknologi dalam negeri.

Peningkatan restriksi AS terhadap perusahaan China mendorong gelombang dorongan lokal untuk teknologi dalam negeri, memaksa Intel dan AMD untuk menyesuaikan strategi pemasaran dan pengembangan produk mereka di pasar yang signifikan seperti China.

 An illustration of two Intel computer chips with the company logo.

Ekspansi Ambisius Intel di AS

Intel tengah merintis ekspansi yang ambisius di Amerika Serikat dengan proyek pembangunan ‘pabrik manufaktur chip AI terbesar di dunia’ senilai US$100 miliar dalam lima tahun. CEO Intel, Pat Gelsinger, berfokus mendirikan fasilitas manufaktur penting dekat Columbus, Ohio, dengan rencana awal konstruksi sejak 2027.

Langkah progresif ini didukung pendanaan sekitar $20 miliar dari pemerintah federal AS dan pinjaman dari CHIPS dan Science Act yang diperkenalkan oleh administrasi Biden. Intel juga berniat memperoleh insentif kredit pajak hingga 25% dari investasi melebihi US$100 miliar dari Departemen Keuangan AS.

Investasi strategis Intel diperkirakan akan menciptakan sekitar 80.000 lapangan kerja baru serta memperkuat industri semikonduktor dalam negeri. Dengan langkah ini, Intel mengukuhkan posisinya dalam persaingan teknologi global antara China, AS, dan pesaing terdekatnya, AMD.

 The image shows a table of AMD Ryzen 8040 series and 8000G solutions for the China market, including model, cores, threads, TDP, and graphics.

Respon Inovatif AMD di China

AMD menunjukkan keberaniannya dalam bersaing di pasar China dengan meluncurkan rangkaian Ryzen 8040 series dan solusi desktop 8000G yang secara khusus disesuaikan untuk kebutuhan lokal. Melalui langkah ini, AMD menegaskan kehadirannya dalam persaingan teknologi yang semakin ketat antara China, AS, Intel, dan AMD.

Tak hanya itu, AMD juga melakukan strategi menarik dengan menandai prosesor tanpa grafis onboard dengan akhiran ‘F’, mengadaptasi produk untuk memenuhi permintaan pasar China. Misalnya, Ryzen 7 8700F dan Ryzen 5 8400F kemungkinan besar memiliki kemiripan dengan AMD Ryzen 8000G Series 65W Phoenix APUs, namun tanpa iGPU, sebagai upaya menyesuaikan produk dengan preferensi konsumen di China.

Keputusan AMD untuk merilis Ryzen 7 8700F dan Ryzen 5 8400F secara eksklusif untuk pasar China menunjukkan fokus yang kuat dalam memperkuat posisinya di negara tersebut serta menyesuaikan strategi penjualan sesuai kebutuhan lokal. Dengan langkah ini, AMD memperkuat persaingan teknologi China vs AS vs Intel vs AMD, menunjukkan respons inovatif terhadap tuntutan pasar yang terus berubah.

Secara keseluruhan, manuver yang dilakukan oleh AMD tidak hanya mencerminkan ketajaman persaingan industri tetapi juga menggambarkan adaptasi teknologi global yang diperlukan dalam menghadapi dinamika pasar yang berubah dengan cepat. Dengan langkah-langkah strategis ini, AMD mampu menjaga relevansinya dalam persaingan global antara China, AS, Intel, dan AMD, menandai peran pentingnya dalam transformasi teknologi di era digital saat ini.

Also Read

[addtoany]

Tags

Leave a Comment