Awreceh.id – Jakarta International Stadium (JIS) sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan turnamen sepak bola dari tingkat lokal hingga nasional. Stadion ini juga diharapkan menjadi tempat diselenggarakannya Piala Dunia U-17. Bahkan, Menteri PUPR telah melakukan peninjauan langsung ke JIS.
JIS sendiri dibangun sepenuhnya oleh tenaga kerja Indonesia dengan bantuan konsultan Buro Happold yang juga terlibat dalam pembangunan Tottenham Hotspur Stadium di Inggris. Oleh karena itu, desain JIS seharusnya telah mengikuti standar dan panduan FIFA Stadium yang juga diterapkan di Tottenham Hotspur Stadium.
Selain itu, terkait fasilitas parkir, panduan FIFA Stadium tidak memberikan batasan minimal tempat parkir yang harus disediakan. JIS memiliki 1.200 tempat parkir yang diprioritaskan untuk tim, penonton dengan disabilitas, VVIP, dan undangan khusus. Terdapat juga kantong parkir di sekitar area JIS, seperti RS Sulianti Saroso, Kemayoran, dan Ancol.
Tentang Jakarta International Stadium
Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa JIS memenuhi standar FIFA. Meskipun ada anggapan bahwa JIS tidak pantas menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia, sebenarnya kondisi lapangan ini cukup baik. Perawatan rumput JIS juga dilakukan dengan maksimal. Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa JIS telah memenuhi standar FIFA:
Sejarah Jakarta International Stadium
JIS diakui sebagai salah satu stadion terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 82 ribu penonton. Stadion ini merupakan hasil karya anak bangsa yang melibatkan sekitar 3.036 tenaga kerja, semuanya merupakan warga negara Indonesia. Pembangunan stadion ini melibatkan tenaga ahli dalam bidang teknik sipil, sehingga meskipun sudah berdiri lama, stadion ini tetap terawat dengan baik dan unggul. Prestasi JIS juga telah diakui oleh negara lain, sehingga layak untuk menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
Akses Masuk Jakarta International Stadium
JIS memiliki banyak pintu masuk ke stadion, dengan total 127 gerbang. Penonton dapat masuk ke dalam stadion melalui berbagai akses tersebut. Bahkan, ada rencana penambahan akses masuk, yang merupakan bukti bahwa JIS pantas menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Akses masuk terbagi ke dalam bagian timur, barat, selatan, dan utara.
Rumput Jakarta International Stadium Sesuai dengan Rekomendasi FIFA
Lapangan JIS menggunakan rumput jenis hibrida, yang direkomendasikan oleh FIFA. Menteri PUPR telah melakukan peninjauan langsung untuk memastikan kondisi lapangan JIS. Dengan memenuhi kriteria rumput yang ditetapkan, JIS dapat memenuhi standar FIFA. Hal ini menunjukkan bahwa JIS tidak memerlukan renovasi besar-besaran karena kondisinya masih sangat baik.
Rencana Renovasi Rumput Jakarta International Stadium
Rencana renovasi rumput JIS oleh Kementerian PUPR dengan biaya sebesar Rp 6 miliar telah menjadi perdebatan yang memicu pro dan kontra. Beberapa pihak berpendapat bahwa inspeksi yang dilakukan oleh pemerintah di JIS dianggap berlebihan. Hasil inspeksi tersebut hanya fokus pada rencana perbaikan rumput stadion yang telah digunakan oleh stadion internasional lain.
Rumput yang digunakan di JIS telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. JIS menggunakan rumput hybrid yang merupakan kombinasi dari Zoysia Matrella (95%) dari Boyolali dan Sintetis Limonta (5%). Rumput hybrid ini telah direkomendasikan oleh FIFA dan digunakan di stadion Wanda Metropolitano (Atletico Madrid) dan Allianz Arena (Bayern Muenchen).
Publik juga mengkritik sikap dua menteri yang langsung mengundang kontraktor rumput untuk memeriksa JIS. Seharusnya penilaian mengenai layak atau tidaknya rumput tersebut dilakukan oleh FIFA. Hal ini dianggap tidak etis karena melibatkan orang yang memiliki kepentingan bisnis dalam memberikan evaluasi.
Banyak yang heran karena proses evaluasi belum selesai, namun Menteri PUPR sudah membawa kontraktor rumput seolah-olah telah ditunjuk untuk melakukan renovasi rumput.
Pemerintah perlu menghentikan politisasi terhadap JIS. Hal ini tidak hanya bertentangan dengan logika, tetapi juga berpotensi menghamburkan keuangan negara. Kontroversi mengenai renovasi rumput JIS ini menunjukkan pentingnya transparansi, keadilan, dan keterlibatan pihak independen dalam proses evaluasi. Dalam persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, pemerintah harus memastikan bahwa segala keputusan dan tindakan didasarkan pada pertimbangan