6 Tahap Budidaya Padi Sawah Mulai Pemilihan Benih Hingga Panen

admin

6 Tahap Budidaya Padi Sawah Mulai Pemilihan Benih Hingga Panen

Padi merupakan jenis tanaman yang paling vital di Dunia. Indonsesia sendiri merupakan negara yang kesehariannya mengkonsumsi makanan dari tanaman padi. Walaupun data mengambarkan bahwa padi merupakan makan pokok yang berada pada posisi ke-3 di Dunia setelah jagung dan gandum, namun padi masih merupakan pokok yang kaya akan karbohidrat utama pada sebagian besar negara di Dunia.

Di Negara Indonesia, padi merupakan makanan pokok utama di sebagian masyarakatnya. Namun apa kalian Tahu, bahwa Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan padi didalam negri setiap tahunnya?

Indonesia masih mengimpor beras setiap tahunnya, dan ironisnya sebagai negara yang bisa dikatakan agraris dengan lahan persawahan yang sangat luas, Indonesia masih mengimpor beras dengan skala yang cukup besar. Dengan begittu bisa dikatakan bahwa Indonesia masih belum bisa untuk budidaya padi dengan prinsip swasembada.

Namun dalam kasus yang telah kami paparkan diatas, bukan tidak mungkin bahwa petani di Indonesia tidak bisa budidaya padi dengan baik dan benar. Kemungkinan terjadinya kasus diatas bisa dikaitkan dengan fenomena atau faktor alam yang mengakibatkan gagal panen sehingga Indonesia harus impor beras setiap tahunnya.

Walaupun begitu, faktor-faktor tersebut bukanlah hal yang akan kami bahas pada tulisan ini. Kami sebenarnya akan membahas bagaiman cara budidaya padi agar dapat berhasil panen dengan hasil yang baik. Berikut ini merupakan cara budidaya padi sawah secara baik dan benar.

Tahap 1: Cara Pemilihan Benih Untuk Budidaya Padi Sawah

Pada tahap ini terdapat beberapa bagian yang perlu dilakukan, diantaranya:

Persiapan Benih Padi

Benih yang memiliki kualitas yang bagus merupakan satu hal yang sangat berpengaruh dalam hasil panen yang akan didapatkan nantinya. Saat ini benih-benih padi dengan kualitas unggul bisa Anda temukan di pasar bibit padi daerah Anda tinggal. Cara untuk mempersiapkan benih cukup direndam di larutan ZA 20g/liter selam 2 hari, kemudian benih yang mengambang atau mengapung dibuang, dan benih yang tenggelam adalah benih yang baik untuk budidaya padi sawah.

Penyemamaian Benih Padi

Hal pertama adalah membuat bentangan tempat benih dengan diameter yang sudah disesuaikan dengan luas tanah sawah yang Anda punyai. Tambahkan bahan organik seperti kompos. Tebar benih padi di atas bentang yang Anda buat. Usahakan agar benih padi tidak terbenam didalam tanah. Setelah umur 1 Minggu maka lakukan penyemaian dengan menambahkan kebutuhan pupuk. Pupuk yang digunakan bisa sesuai takaran yang dianjurkan sesuai resep. Proses penyemaian biasanya memerlukan waktu 25 sampai 30 hari agar bibit bisa diambil yang kemudian ditanam di lahan sawah.

Tahap 2: Pengolahan Lahan Sawah Untuk Persiapan Lahan Budidaya Padi Sawah

Setelah melakukan tahap satu diatas, selanjutnya masuk tahap 2  untuk persiapan dan pengolahan lahan. Pengolahan bertujuan untuk mengubah keadaan fisik tanah yang keras menjadi halus dan rata. Pengolahan ini bisa dilakukan dengan cara pembajakan dengan kerbau ataupun dengan traktor. Setelah sawah/lahan bajak maka akan mematikan gulma yang kemudian akan menjadi humus yang membuat tanah menjadi bagus. Tahapan pengolahan tanah sawah pada dasarnya mencakup kegiatan sebagai berikut:

  • Pembersihan, sawah dibersihkan dari rerumputan yang ada baik di badan sawah atau bahkan di pematangnya. Buatlah pematang sawah yang tinggi untuk menahan air agar air tidak keluar dari petakan sawah. Saluran parit dibersihkan dan diperbaiki agar memperlancar arus air dan menekan gulma yang masuk dalam petakan.
  • Pencangkulan, cangkullah sudut-sudut petakan untuk mempermudah proses pembajakan. Proses ini bisa dilakukan secara bersamaan dengan proses pembersihan.
  • Pembajakan, agar sawah siap ditanami padi maka dilakukan pembajakan atau penggaruan. Proses pembajakan biasanya dilakukan 2 kali yang bertujuan agar tanah menjadi lembut dan tidak keras.

Tahap 3: Pelaksanaan Penanaman Bibit dalam Budidaya Padi Sawah

Setelah persiapan lahan beres maka penanaman bibit siap dilakukan. Untuk bibit yang dianjurkan untuk ditanam adalah bibit yang masih muda dengan umur sekitar 25 hari. Cirinya dapat dilihat dari tinggi bibit 25 cm dengan daun 5 sampai 6 helai. Cara pengambilan bibit dilakukan dengan mencabutnya dari tanah dengan menjaga agar akarnya ikut dalam bibit (tidak rusak). Setelah itu bibit dikumpulkan dalam satu ikatan dan diletakan pada lahan sawah yang akan ditanami padi.

Dalam prosedur penanaman bibit padi, cukup tanam satu bibit padi dalam satu lubang dengan posisi tegak. Kedalaman penanaman cukup 2 cm atau lebih agar bibit tidak mudah hanyut terbawa arus air. Agar penanaman berstruktur lurus maka gunakan tali yang dibentangkan lurus. Usahakan penanaman bibit ini tidak terlalu berdimpitan antar benih yang satu dengan yang lainnya.

Tahap 4: Pemupukan dalam Budidaya Padi Sawah

Tahap perawatan pemupukan ini merupakan tahapan yang sangat penting. Pemupukan ini bertujuan untuk terus menjaga kandungan unsur hara yang ada didalam tanah agar padi dapat tumbuh secara baik.

Tahap 5: Perawatan dan Pemeliharaan dalam Proses Budidaya Padi Sawah

Proses perawatan dan pemeliharaan padi sangatlah penting. Biasanya petani akan melakukan penyiangan dengan cara mengendalikan gulma yang ada pada tanaman. Gulma sendiri merupakan tumbuhan pengganggu (parasit) yang hidup bersama dengan tanaman padi. Gulma sering membuat unsur hara yang ada dalam tanah menjadi hilang karena diserap olehnya, sehingga membuat padi menjadi kurang unsur hara. Penyiangan dapat dilakukan setiap 15 hari sekali dengan cara mencabutnya dari area pertanian.

Tahap 6: Proses Pemanenan dalam Budidaya Padi Sawah

Pemanenan padi memiliki tujuan untuk mendapatkan gabah dari lahan degan tingkat kematangan optimal, mencegah kerusakan dan kehilangan hasil. Perlu diketahui dalam pemanenan yang kurang benar akan menyebabkan hasil yang kurang optimal dan tidak menguntungkan. Panen harus dilakukan ketika bulir padi sudah berisi dan mempunyai warna yang kuning. Ciri padi yang siap panen bisa dilihat dari daun yang mengering dan gabah sudah menguning.

Cara pemanenan padi bisa dilakukan dengan berbagai cara tergantung alat yan digunakan. Ada beberapa cara seperti:

  • Ani-ani, proses pemanenan dengan memotong pada tangkai padi.
  • Cara panen padi varietas unggul dengan proses pemotongan pada bagian atas, tengah atau bawah tergantung bagaimana cara perontokannya.
  • Cara panen dengan potong bawa, proses perontokan dengan dibanting atau digembot.
  • Pemotongan pada bagian bawah dan tengan dengan cara perontokan menggunakan mesin perontok.

Setelah padi berhasil dipanen maka selanjutnya padi dijemur dibawah terik matahari dengan intensitas panas selama satu hari atau dua hari. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air yang ada pada gabah sehingga pada saat proses penggilingan menjadi beras tidak hancur.

Itulah tahapan-tahapan budidaya padi sawah yang bisa kami bagikan pada Anda semua. Semoga bermanfaat dan sukses terus dalam budidaya lainnya.

Also Read

[addtoany]

Tags

Leave a Comment