AWRECEH – Lingkungan kerja yang sehat dan nyaman adalah dambaan setiap orang yang bekerja. Namun sayangnya tidak semua orang beruntung mendapatkannya. Sehingga sering merasa kebingungan untuk keluar dari lingkungan kerja toxic.
Hal ini tentu sangat disayangkan karena bekerja sesungguhnya bukan hanya sekedar mencari nafkah saja, melainkan juga menambah pengalaman. Selain itu juga ajang menambah pertemanan sehingga jejaring semakin luas.
Ciri Lingkungan Kerja Toxic yang Wajib Dikenali
Banyak karyawan yang tidak menyadari bahwa tempatnya bekerja memiliki lingkungan yang toxic meskipun merasa tidak nyaman. Oleh karena itu Anda harus mengetahui ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic agar dapat menghadapinya dengan baik.
Memiliki Atasan yang Selalu Merasa Berkuasa
Anda mempunyai atasan yang sok kuasa, tidak menghormati karyawan dan tidak menghargai kontribusinya maka patut diwaspadai. Apalagi jika Anda juga merasa bahwa kebutuhan Anda sebagai karyawan tidak terpenuhi sesuai harapan. Keadaan ini menandakan bahwa lingkungan kerja Anda saat ini toxic dan patut untuk dipertimbangkan.
Tidak Memberikan Kesempatan Berkembang
Perkembangan dalam karir tentu dambaan setiap orang, bisa dalam bentuk pengalaman, kenaikan jabatan maupun pengetahuan. Apabila Anda saat ini berada dalam situasi kerja seperti itu maka sudah saatnya memutuskan untuk keluar dari lingkungan kerja toxic tersebut.
Terdapat Agresi Mikro di Tempat Kerja
Agresi mikro merupakan interaksi atau penilaian yang menunjukkan perilaku bias terhadap sekelompok orang yang tidak terlalu menonjol. Istilah ini juga kerap dikenal sebagai diskriminasi di tempat kerja, dengan melakukan tindakan tidak menyenangkan seperti gosip, atau membully secara verbal.
Beban Kerja Tidak Normal
Ciri lingkungan kerja toxic selanjutnya adalah beban kerja yang tidak normal, sehingga tidak sesuai dengan kapasitas Anda. Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi sehingga berujung pada kelelahan yang berlebih alias burnout.
Jam Kerja Tidak Sesuai
Sesuai dengan peraturan pemerinta maka jam kerja karyawan per harinya adalah 8 jam. Meskipun demikian ada saja yang perusahaan yang memberlakukan lebih dari 8 jam sehari diluar jam lembur. Apabila tidak sesuai dengan kesepakatan maka itu adalah lingkungan kerja yang toxic.
5 Cara Mudah Keluar dari Lingkungan Kerja Toxic
Setelah memahami berbagai macam ciri lingkungan kerja yang toxic diatas maka saatnya Anda belajar untuk mengatasinya. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dengan baik adalah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Membuat Batasan
Salah satu keluar dari lingkungan kerja yang toxic adalah dengan membuat batasan yang jelas antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Utamakanlah prinsip work life balance yang baik untuk orang yang bekerja dalam kesehariannya.
Karena jika Anda tidak membuat batasan yang jelas maka kesehatan mental Anda akan terganggu. Apabila Anda merasa bahwa hal di tempat kerja Anda tersebut memberikan dampak yang negatif maka sebaiknya Anda segera keluar sebelum terlambat..
2. Menjalin Hubungan Baik dengan Orang Terpercaya
Anda harus memahami dengan baik bahwa tidak semua orang di tempat kerja Anda tersebut dapat dipercaya. Anda harus dapat menjalin dan menjaga hubungan dengan orang yang terpercaya agar dapat terhindar dari lingkungan kerja yang toxic.
3. Menemukan Support System Di Luar Tempat Kerja
Hal selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah dengan menemukan support system di luar tempat kerja. Sehingga setelah merasa lelah akibat seharian bekerja, akan mendapatkan suasana baru yang menyenangkan dengan banyak orang lain.
Selain dapat berganti suasana dan pergaulan yang baik, Anda juga dapat melepaskan unek-unek selama di tempat kerja. Anda juga dapat meminta pendapat dengan sudut pandang yang berbeda dari teman-teman Anda tersebut.
4. Menyempatkan Waktu untuk Me Time
Pekerjaan yang melelahkan selama seharian penuh tentunya akan melelahkan sehingga membutuhkan waktu untuk me time sesaat. Langkah ini merupakan salah satu cara yang dapat membantu Anda untuk meningkatkan work life balance dan mengatasi lingkungan kerja yang toxic.
Selain mencari ruang bernafas dari segala kepenatan rutinitas, langkah ini juga sangat baik untuk menghindari stress. Anda tidak perlu pergi jauh yang menghabiskan banyak biaya, namun dapat sekedar minum kopi di cafe sambil menikmati kudapan favorit Anda.
5. Merancang Waktu Resign yang Tepat
Salah satu cara keluar dari lingkungan kerja yang toxic selanjutnya adalah dengan merancang waktu resign dengan tepat. Jangan sampai Anda keluar pada saat mempunyai banyak job yang mengakibatkan kinerja menjadi tidak profesional.
Namun langkah ini adalah langkah terakhir jika Anda tidak dapat mengatasinya dengan beberapa langkah sebelumnya. Jangan sampai mengorbankan diri bertahan di lingkungan yang Anda sendiri tidak lagi tahan untuk menjalaninya.
Demikianlah beberapa ciri dari lingkungan kerja yang tidak recomended bagi perkembangan pekerjaan dan juga kesehatan mental Anda. Segera keluar dari lingkungan kerja toxic saat ini agar masa depan karir Anda terjamin.