Sawi merupakan tanaman yang termasuk dalam jenis sayuran dengan prioritas budidaya daunnya untuk dikonsumsi. Sawi sering terdapat pada banyak masakan seperti Bakso, Mie Ayam dan tumis sawi.
Sering kita lihat bahwa petani sawi sering membudidayakan sawi secara konvensional atau bertanam di ladang, sawah dan perkebunan. Namun seiring perkembangan zaman kini para petani mulai beralih ke sistem budidaya secara hidroponik.
Cara budidaya tanaman hidroponik sawi memanglah sangat mudah, bahkan ibu-ibu rumah tangga juga bisa bertanam sawi secara hidroponik dirumah. Selain mudah untuk dikerjakan, hidroponik juga menghasilkan nilai kebersihan serta kualitas hasil panen yang baik. Hal ini juga menarik perhatian masyarakat perkotaan yang tidak memiliki banyak waktu dan lahan pekarangan yang sempit atau terbatas untuk membudidayakan tanaman sawi secara hidroponik.
Sebelum membahas lebih dalam cara budidaya tanaman hidroponik sawi, sebaiknya Anda mengetahui mengapa memilih sawi sebagai pokok pembahasan kali ini. Sawi sendiri merupakan sayuran berjenis daun yang memiliki beraneka ragam khasiat cukup tinggi bagi kesehatan tubuh. Dalam bahasa latin sawi disebut Brassica Juncea, tanaman ini tumbuh baik didataran tinggi maupun dataran rendah.
Budidaya tanaman sawi secara hidroponik juga sangat memudahkan Anda dalam Perawatan dan pemeliharaan tanaman sawi tersebut. Selain itu tanaman sawi yang di tanam menggunakan cara hidroponik umumnya akan tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Tanaman yang ditanam secara hidroponik juga memiliki tingkat produktivitas yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan penanaman secara konvensional.
Step By Step Cara Budidaya Tanaman Hidroponik Sawi
Pemilihan Benih
Langkah awal dalam cara budidaya tanaman hidroponik sawi adalah pemilihan bibit. Pilihlah bibit sawi yang mempunya kualitas dengan tingkat keberhasilan tumbuh yang tinggi. Untuk ciri-ciri benih sawi yang mempunyai kualitas tinggi adalah; sehat, berasal induk sawi yang berkualitas tinggi, terbebas dari serangan penyakit, tingkat pertumbuhan yang tinggi serta tidak cacat.
Pembibitan
Dalam pembibitan sawi secara hidroponik, anda dapat menggunakan media tanam hidroponik berupa rockwool. Potong rockwol dengan bentuk seperti dadu dengan ukuran yang disesuaikan. Selanjutnya tempatkan rockwool pada sebuah baki atau nampan. Basahi rockwool dengan air. Buat lubang pada rockwool dan masukan benih pada lubang tersebut. Tempatkan pada tempat yang gelap sampai berkecambah, setelah berkecambah letakan benih pada tempat yang terkena sinar matahari langsung. Setelah berkembang dan muncul daun minimal 4 helai maka pindahkan benih kedalam netpot yang telah di rancang hidroponik.
Media Tanam
Untuk media tanam sawi secara hidroponik diantaranya sabut kelapa, sekam bakar, serbuk kayu dan sebagainya. Dalam pembatan media unruk penanaman sawi secara hidroponik membutuhkan bahan-bahan seperti botol plastik bekas air mineral yang kecil maupun yang besar. Serta diperlukan peralatan tambahan seperti pipa paralon, gunting, pisau, sumbu larutan nutrisi dan bibit sawi.
Langkah selanjutnya yaitu lubangi pipa paralon sesuai dengan ukuran botol, potong botol kemudian lubangi untuk pemasangan sumbu. Kemudian tutupi dengan sekam bakar atau sabut kelapa. Banyaknya lubang yang ada pada paralon tergantung dari panjangnya paralon. Untuk menghasilkan panen sawi yang maksimal maka jarak yang dianjurkan adalah antara 10 cm sampai 15 cm. Buatlah penopang utuk rangkaian hidroponik ini dengan menggunakan pipa yang berukuran kecil, kayu, bambu maupun besi. Setelah rangkaian hidroponik siap digunakan isilah ppa paralon dengan nutrisi hidroponik hingga penuh.
Penanaman
Dalam penanaman secara hidroponik sawi hal penting yang harus diperhatikan adalah pemilihan letak atau tempat yang bagus, hal mempengaruhi hasil pertumbuhan sawi nantinya. Sebenarnya penanaman sawi secara hidroponik ini sangatlah mudah, Anda hanya perlu memindahkan bibit beserta rockwoolnya kedalam botol air bekas yang sudah diisi sekam bakar. Selanjutnya botol yang berisi benih tersebut di masukan kedalam lubang tanam pada media pipa paralon yang telah diisi larutan nutrisi hidroponik. Setelah proses ini selesai Anda hanya tinggal melakukan perawatan dan pemeliharaan agar tanaman tetap tumbuh dengan baik.
Pemeliharaan
Pemeliharaan ini diantaranya adalah pemberian nutrisi dengan pengontrolan apabila terdapat gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Tumbuhan perlu dijaga dari serangan hama maupun penyakit lainnya. Lakukan kontrol terhadap tumbuhan sawi yang mati. Pemberian nutrisi dilakukan apabila nutrisi yang terdapat pada pipa sudah menipis atau sudah hampir hampis (usahakan nutrisi jangan sampai habis).
Untuk kontrol gulma pada sawi secara hidroponik, Anda bisa melakukan kontrol setiap 3 hari sekali. Hal ini untuk mengantisipasi tumbuhan parasit yang sering menyerang tumbuhan sawi. Untuk penyulaman hanya dilakukan pada tumbuhan yang mati, penyulaman ini yaitu penggantian tanaman yang mati atau kerdil dangan tumbuhan yang sehat.
Pemanenan
Dalam budidaya tanaman hal yang paling ditunggu oleh petani adalah musim panen. Pemanenan sawi secara hidroponik sebenarnya sangatlah cepat. Sawi hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 bulan untuk memasuki fase panen, bahkan terkadang ada yang lebih cepat. Cara pemanenan sawi juga dapat dibilang sangatlah mudah, Anda hanya tinggal memotong batang, memetik tangkai daun dan mencabutnya dari media tanam hidroponik.
Bagaimana? Sangat mudah bukan cara budidaya sawi hidroponik. Anda tentu saja bisa melakukannya dirumah.