Koperasi produsen atau produksi merupakan salah satu jenis koperasi yang mana anggotanya terdiri dari para produsen. Para anggota juga mempunyai peran sebagai pekerja dalam mengelola koperasi tersebut, koperasi seperti ini juga membantu anggotanya untuk mendapatkan modal dan pemasaran.
Mari kita ulas contoh koperasi produksi di Indonesia yang menginspirasi kita soal jenis usaha dan pengelolaan bisnis.
Pada umumnya koperasi produksi ini menampung barang-barang yang dihasilkan atau diproduksi oleh para anggota. Misalnya, kain, susu, tahu, tempe, kerajinan dsb kemudian diolah sampai mengeluarkan output yang dapat diperdagangkan dan keuntungannya dapat digunakan oleh para anggota.
5 Contoh Koperasi Produksi di Indonesia yang Menginspirasi
Koperasi produksi ini fokusnya adalah mempunyai dan mengelola unit usaha produksi mengolah bahan menjadi bahan/barang lain sehingga dapat menghasilkan barang. Beberapa contoh koperasi produksi yang menginspirasi masyarakat dengan keberhasilannya adalah sebagai berikut:
1. Koperasi Rengganing Asta Palupi
Koperasi produksi yang cukup terkenal di kawasan Jawa Tengah ini merupakan koperasi yang menampung kerajinan anggota. Memiliki alamat di di Batik Pasha, UMKM Center Jawa Tengah, di kota Semarang koperasi ini menampung hasil kerajinan dari bahan limbah.
Tujuan utama dari didirikannya koperasi ini adalah menjadi wadah seluruh pengrajin di Jawa Tengah. Sangat cocok untuk keadaan zaman sekarang karena memiliki fokus mendukung gerakan go green dan memasarkan berbagai produk yang berbahan dasar limbah.
Selain itu juga memberikan pinjaman modal usaha bagi UMKM yang sedang berkembang. Kemudian membina anggota untuk menciptakan produk berkualitas dan bernilai jual. Serta mengadakan pelatihan manajemen keuangan, pengemasan sampai dengan pemasaran.
2. Koperasi Industri Kerajinan Kriya Bambu Sedana
Contoh koperasi produksi selanjutnya adalah Koperasi Industri Kerajinan Kriya Bambu Sedana yang berada di Desa Tanggahan Peken, Sulahan, Kab. Bangli, Provinsi Bali. Koperasi ini membantu anggotanya untuk mendapatkan dana segar yang digunakan untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu juga menjadi sarana bagi pemerintah untuk membantu menjalankan program peningkatan kualitas perumahan. Diketahui bahwa koperasi produksi Kriya Bambu Sedana ini mengelola 2 wilayah untuk program ini, yaitu di desa Sulahan (Kec. Susut) dan desa Yangapi (Kec. Tembuku).
3. Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera
Contoh koperasi produksi yang sukses berikutnya adalah KPT Maju Sejahtera di Kabupaten Lampung Selatan. Koperasi ini mempunyai unit usahanya dalam bidang produksi peternakan dengan menampung sapi-sapi yang dihasilkan oleh peternak yang menjadi anggotanya.
Bahkan sekarang KPT Maju Sejahtera sudah mempunyai anggota sebanyak 37 peternak di Kecamatan Bintang dan Tanjung Sari. Selain aktif dalam memberikan akses informasi, teknologi, ilmu pengetahuan juga melakukan penguatan kendali produksi sampai pasca produksi.
Berkat pembinaan tersebut sapi ternak yang dihasilkan oleh para petani ini mempunyai standar mutu yang tinggi. Sehingga memberikan pengaruh kepada peningkatan nilai jual yang menjadi keuntungan para peternak yang tergabung menjadi anggota.
Pendekatan pembangunan dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan ini dilakukan dengan berorientasi pada bisnis. Karena tujuan badan usaha ini sudah mengarah pada profit untuk tiap anggotanya sehingga tidak lagi menjadi pekerjaan sampingan.
4. KPS (Koperasi Produksi Susu) Sapi Perah
Contoh koperasi produksi lainnya yang berhasil membina para anggotanya adalah KPS Bogor yang mengembangkan beberapa unit usaha. Diantaranya seperti penampungan pelayanan susu murni, usaha susu pasteurisasi, produksi pakan ternak, pemasaran produk, dan pelayanan teknis peternakan.
Selain itu juga terdapat waserda atau warung serba ada dan juga unit usaha simpan pinjam (USP). Kegiatan yang dilakukan oleh unit penampungan pelayanan susu murni, adalah menerima dan mengumpulkan susu murni dari peternak.
Kemudian setiap anggota yang tergabung wajib menjual minimal 80% dari jumlah produksinya. Harga susu akan ditentukan setelah diukur kandungan lemak dan proteinnya. Selain menampung juga melakukan proses produksi seperti mengolah, memberikan perasa, sterilisasi, kemudian penyimpanan dan pemasaran.
Target market dari koperasi ini adalah masyarakat sekitar yang mengkonsumsi susu segar. Sehingga harga susu segar menjadi stabil karena terdapatnya keseragaman harga. Sehingga tidak dimonopoli oleh satu peternak saja.
5. Koperasi Serba Usaha (KSU)
Koperasi serba usaha juga merupakan salah satu contoh koperasi produksi di indonesia dan koperasi konsumen yang dapat ditemukan dengan mudah. Pada umumnya menjadi tujuan masyarakat ketika ingin memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena mempunyai banyak bidang unit usaha.
Diantaranya adalah dalam bidang jasa, produksi, konsumsi sampai perkreditan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain menampung hasil produksi anggotanya juga menyediakan berbagai barang kebutuhan seperti sembako, makanan dan minuman, perabot rumah tangga dan elektronik.
Anggota juga dapat meminjam dengan bunga yang cukup rendah melalui KSU dengan mudah. Memiliki mekanisme kerja seperti ini membuat koperasi dapat berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi mulai dari roda paling bawah. Tujuannya adalah meningkatkan pendapatan, kesejahteraan anggota maupun masyarakat secara umum.
Contoh koperasi produksi di atas merupakan jenis koperasi yang sering ditemukan di seluruh daerah di Indonesia. Terbukti sudah membantu banyak orang untuk meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih sejahtera.