Awreceh.id – Setelah mengirim lamaran kerja, kini saatnya Anda masuk ke sesi interview. Ada hal sederhana yang tidak boleh diabaikan pada tahap ini sehingga Anda perlu tahu pakaian yang tidak boleh dipakai saat interview.
Meski bukan menjadi penilaian utama, tetapi adab berpakaian saat wawancara atau interview menjadi kesan pertama HRD atau USER yang harus sangat diperhatikan oleh pelamar. Jangan sampai masalah sepele ini menutup peluang Anda bergabung dengan perusahaan.
Mengapa Berpakaian yang Baik Diperlukan saat Interview?
Setidaknya ada 2 alasan mengapa berpakaian yang baik diperlukan saat interview, antara lain:
- Sebagai bentuk profesionalisme atau keseriusan. Erin McGoff, career coach asal New York mengatakan, pakaian dapat mengungkapkan banyak hal tentang profesionalisme dan perhatian seseorang terhadap detail.
- Untuk menambah rasa percaya diri. Selain sebagai bentuk profesionalisme, berpakaian yang rapi juga akan menambah tingkat percaya diri Anda. Hal ini terjadi karena Anda merasa sudah menunjukkan performa penampilan yang baik, maka tidak perlu khawatir lagi soal ini. Yang perlu dipersiapkan selanjutnya adalah menjawab pertanyaan interview dengan baik pula.
Pakaian yang Tidak Boleh Dipakai saat Interview
Umumnya, pakaian yang dipakai saat interview adalah pakaian formal atau semi formal. Namun, ada beberapa pakaian yang dilarang dikenakan atau dipakai saat interview, antara lain:
1. Pakaian yang terlalu kasual seperti kaos, jeans, sandal
Pakaian yang tidak boleh dipakai saat interview salah satunya adalah kaus. Pasalnya, mengenakan pakaian yang terlalu kasual atau santai dapat menunjukkan bahwa Anda tidak tertarik, tidak peduli, atau tidak profesional.
2. Pakaian yang terlalu ketat
Pakaian yang terlalu ketat atau press body dinilai sangat tidak etis dikenakan saat interview. Selain itu, pakaian ketat dapat mengganggu fokus dari rekruter atau membuat rekruter tidak nyaman (risih).
Jauhkan pakaian ketat dan terbuka yang memperlihatkan pakaian dalam, belahan dada, atau bagian tubuh lain yang seharusnya tertutup agar proses interview berjalan lancar dan tidak menciptakan kesan buruk dari rekruter.
3. Pakaian dengan warna yang mencolok
Untuk ketentuan ini, berlaku untuk perusahaan industri non kreatif. Sebaiknya kenakan pakaian berwarna netral hitam, coklat, abu-abu, dan putih untuk menunjukkan profesionalisme.
Namun, jika Anda pergi wawancara di industri kreatif, penggunaan warna cerah bisa jadi pengecualian karena Anda harus mengenakan pakaian yang sesuai tren dan membuat kesan fashion yang tepat.
4. Perhiasan yang berlebihan
Pemakaian perhiasan yang berlebihan juga akan membuat rekruter risih dan membuat Anda dinilai sebagai individu yang berlebihan pula. Sebaiknya hindari pemakaian perhiasan yang berlebihan seperti gelang, tindik, kalung, dan lain-lain. Gunakanlah hanya jam tangan sebagai bentuk profesional seorang calon pekerja.
5. Pemakaian topi dan jaket
Pakaian yang menciptakan kesan tidak etis berikutnya adalah topi dan jaket. Selain karena tidak formal, topi dan jaket juga dinilai mengganggu pemandangan atau penglihatan. Jika dirasa AC dalam ruangan terlalu dingin untuk Anda, alternatif yang bisa Anda ajukan ke rekturer adalah dengan menaikkan suhu.
6. Penggunaan parfum berlebihan
Dalam hal aroma, Anda harus meminimalkan penggunaan parfum atau cologne. Karena ini akan mengganggu indra penciuman. Terlebih, Anda juga tidak pernah tahu apakah rekruter memiliki alergi terhadap wewangian.
7. Pakaian yang kotor dan berantakan
Selain aturan-aturan pakaian yang telah disebutkan di atas, pastikan setelan pakaian Anda juga harus bersih dan rapi. Karena ini juga akan menambah kesan serius dan menambah nilai positif dari rekruter.
Setelan pakaian yang paling umum dipakai atau dikenakan saat wawancara kerja adalah kemeja putih, bawahan hitam, dan sepatu pantofel serta hijab hitam (bagi yang berhijab). Banyak pula yang memakai kemeja dengan warna netral seperti coklat, abu-abu, dan hitam. Tentunya pakaian menjadi salah cara interview yang baik agar diterima kerja.
Pakaian yang Dianjurkan untuk Wawancara atau Interview Online
Aturan berpakaian juga berlaku untuk wawancara atau interview online via zoom, google meet, dan sebagainya. Meskipun hanya akan tampak separuh badan, tetapi tidak menutup kemungkinan Anda diminta untuk berdiri. Maka dari itu, tetap kenakan pakaian yang baik karena ini akan menunjukkan dari jawaban tentang seberapa besar motivasi kerja yang Anda miliki.
Selain ketentuan berpakaian, untuk wawancara atau interview yang sifatnya online, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
1. Atur layar hingga menampakkan separuh badan
Posisi ideal saat interview secara online adalah menghadap ke depan dengan badan tampak separuh atau hingga dada. Ini menunjukkan kesan profesional. Jangan sampai Anda menampakkan hanya muka karena ini dianggap main-main
2. Gunakan background atau latar belakang yang profesional
Background yang profesional penting digunakan agar tetap fokus, tidak terdistraksi. Selain itu juga untuk menciptakan kesan nyaman bagi rekruter.
Background yang profesional contohnya adalah dinding yang polos, atau ruang belajar. Atau jika tidak ada ruangan-ruangan tersebut di rumah Anda, Anda juga bisa menggunakan virtual background.
3. Koneksi stabil
Syarat terakhir dari online interview adalah koneksi atau jaringan yang stabil. Ini sangat penting karena akan menentukan kelancaran jalannya interview.
Itu lah adab-adab berpakaian saat interview kerja. Hal ini mencakup pakaian yang tidak boleh dipakai saat interview interview kerja. Tentunya berlaku baik untuk interview yang dilaksanakan secara offline maupun online. Sekarang, Anda sudah siap, kan untuk interview?